Epson L100 - Menjawab Anxiety dan Desire Pengguna Printer

Ilustrasi dari http://3.bp.blogspot.com

Printer dengan system infus bukanlah hal baru dalam dunia cetak-mencetak. Hampir semua printer menggunakan sistem modifikasi dengan infus karena pengguna bisa menghemat ongkos tinta dibanding dengan menggunakan tinta dari cartridge yang asli. Hal tersebut memang sempat membuat brand-brand terkenal, seperti HP, Canon, Lexmark dan Epson menjadi kelabakan, karena tinta original tidak lagi menjadi pilihan pengguna printer.

Mengantisipasi hal tersebut, HP pernah membuat kebijakan dengan menurunkan harga cartridge asilnya, sehingga price-nya affordable. Dengan janji warna yang jauh lebih bagus dan lebih awet, ternyata promo harga yang dilakukan oleh HP juga tidak mendapatkan tanggapan yang bagus. Masyarakat Indonesia masih memilih sistem infus dengan tinta dari brand yang tidak terkenal, selama masih bisa nge-print.

Namun saat ini, Epson meluncurkan produk barunya Epson L100, printer inkjet pertama yang menggunakan sistem infus / ink tank original. Epson memberikan janji terhadap hasil cetak yang memang berkualitas karena menggunakan tinta asli dan lebih irit dibandingkan printer di kelasnya karena sistem ink tank.

Apa yang dilakukan oleh Epson mungkin bukan terobosan baru, karena sistem tersebut sudah ada sejak lama. Namun yang dilakukan oleh Epson adalah memberikan Care terhadap pengguna-nya. Epson tidak menggunakan price policy seperti HP karena Epson menyadari bahwa yang dibutuhkan customer bukan hanya karena harga saja, tetapi sistem infus yang memberikan benefit lebih.

Epson tidak lagi melihat customernya secara Top-down, tetapi sudah horizontal. Customer sudah menjadi Friend, sehingga lebih mudah bagi Epson untuk menterjemahkan anxiety dan desire customer pengguna printer. Hasilnya tidak hanya customer puas, tetapi juga antusias terhadap produk L100 ini. Ketika brand lain masih berpikir untuk campaign menggunakan tinta asli, Epson keluar dari persaingan dengan memberikan value lebih. Epson menunjukan Care-nya kepada customer pengguna printer, apalagi di Indonesia. Apakah brang lain akan menyusul? Kita tunggu saja.

Sumber: http://dwdove.com/tag/anxiety-and-desire/